“Ekonomi Ramadhan di Tengah Pandemi”
Oleh : Kang Syamsudin Haris
sumber: dokumen pribadi |
Setiap ramadhan tiba, geliat ekonomi di masyarakat sangat luar biasa. Tidak hanya untuk umat muslim saja. Artinya, momentum ramadhan tidak hanya umat muslim saja yang memanfaatkannya, tetapi non-muslim juga. Namun sangat disayangkan di tahun ini dan tahun sebelumnya, dunia sedang dilanda pandemi COVID-19. Harapannya, tidak melunturkan semangat untuk menjalankan ibadah di bulan ini.
Akibat adanya pandemi ini, geliat ekonomi mengalami penurunan. Dahulu, ada berbagai macam kegiatan yang dapat mendorong ekonomi masyarakat seperti sahur on the road. Namun saat ini, ekonomi sudah mulai bergerak. Berbeda halnya saat tahun lalu, ekonomi benar-benar tidak mengalami pergerakan karena diterapkannya aturan lockdown. Dengan adanya pergerakan ekonomi ini, diharapkan dapat menyumbang pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Momentum ramadhan ini memicu pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi di bulan ramadhan disebabkan tingginya konsumsi masyarakat. Kita tahu bahwa salah satu komponen dari pertumbuhan ekonomi adalah meningkatnya konsumsi masyarakat. Apabila konsumsi masyarakat meningkat, maka secara otomatis perekonomian akan terangkat.
Ini juga menjadi momentum untuk teman-teman dalam meningkatkan omset perdagangan melalui media online. Saat ini banyak bermunculan pedagang yang menggunakan media sosial. Masa pandemi ini bukan menjadi pembatas. Di masa pandemi, banyak masyarakat berpikir lebih efisien dan aman untuk berbelanja di media online. Masyarakat di zaman sakarang sangat dimudahkan dalam berbelanja.
Untuk menjawab permasalahan ekonomi juga dapat melalui zakat yang diwajibkan atas seorang muslim ketika mampu. Zakat dapat mendorong perekonomin di masyarakat. Badan amil zakat pada tahun 2019 dapat menghimpun dana sekitar 70 miliar rupiah. Kita bisa menjadi pelopor jalan untuk menjadi power of muslim di Indonesia agar perekonomian terangkat melalui ekonomi-ekonomi syariah. Bank syariah di Indonesia termasuk bank syariah terbesar di dunia. Artinya, ekonomi syariah kita tidak kalah dengan negara-negara lain karena muslim di Indonesia sangat besar jumlahnya.
Bagaimana kondisi ekonomi sekarang di bulan ramadhan? Tentu semua orang tahu bahwa kondisi saat ini susah untuk mencari uang dan pekerjaan. Inilah efek pandemi yang tidak bisa kita prediksi dan dunia juga tidak siap. Saatnya kita bangkit melalui ekonomi.
Ramadhan kali ini menjadi momentum bagi kita untuk meningkatkan perekonomian di Indonesia. Momentum ramadhan ini juga bisa menjadikan zakat fitrah sebagai pemberi solusi atas permasalahn perekonomian yang ada.
0 comments:
Post a Comment