Ada sedikitnya enam syarat yang harus dipenuhi
untuk mencari ilmu. Hal ini dijelaskan dalam kitab Ta`lim Muta`alim pada 2
baris pertamanya yakni Ketahuilah kamu tidak akan memperoleh ilmu kecuali
dengan bekal 6 perkara. Enam hal tersebut dapat dirincikan sebagai berikut:
1.
Cerdas
Cerdas
artinya seseorang dapat menangkap atau memahami ilmu yang diajarkan atau yang
dipelajari. Baik dari buku, media sosial, atau sumber lain. Namun, seseorang
tidak cukup hanya memahami, diharapkan orang yang memahami ilmu dapat
menganalisis dan mempraktikkannya. Namun, dalam kehidupan yang dijalani,
terkadang ada beberapa orang yang cepat paham dan ada yang butuh usaha lebih
untuk memahami.
Salah satu
tips agar mudah memahami ilmu yang dipelajari adalah dengan belajar dari
pengalaman diri sendiri maupun orang lain agar tidak mengulangi kesalahan yang
sama. Sebab, ada sebuah pepatah yang mengatakan “Orang yang pintar itu orang
yang belajar dari pengalaman diri sendiri, namun orang yang bijak adalah orang
yang belajar dari pengalaman orang lain”. Sebaiknya kita belajar dari
kesalahan-kesalahan orang yang sukses, mempelajari bagaimana mereka bisa
bangkit dari keterpurukannya, bukan melihat bagaimana kiat-kiat mereka bisa menjadi
orang sukses. Tips lainnya yakni dengan melakukan evaluasi dengan meningkatkan
hal baik yang telah kita lakukan dan memperbaiki kesalahan yang telah
diperbuat.
2.
Semangat
Semangat
dalam menuntut ilmu itu perlu motivasi dan tujuan. Apabila tidak mampu melihat
panjangnya proses yang akan dilalui untuk mencapai kesuksesan, maka yang harus
dilakukan hanyalah fokus melihat ke depan. Jadi, jalani apa yang sudah ada dan tidak
perlu membayangkan betapa sulitnya perjalanan ke depannya.
3.
Bersabar
Sabar ini
berhubungan dengan syarat yang keenam, yaitu membutuhkan waktu yang lama. Karena
untuk mendapat ilmu dibutuhkan proses. Salah satu yang penting adalah saat merasa
sedang berada di titik terendah, maka jangan sampai putus asa.
4.
Memiliki Bekal
Bekal secara
umum berupa uang dan usaha. Dua hal tersebut tidak dapat dipisahkan karena
keduanya saling berkesinambungan.
5.
Petunjuk/ Bimbingan
Guru
“Barangsiapa
yang belajar tanpa guru, maka gurunya adalah setan.” Kutipan kalam tersebut
sebagaimana disampaikan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Hikmah Semarang, Ust.
Ahmad Muhlisun. Namun, yang dimaksud di sini adalah saat mempelajari ilmu
agama. Karena ilmu agama itu memiliki sanad dan sanad tertinggi sampai pada Nabi
Muhammad SAW. Lain halnya dengan mempelajari soft skill yang dapat
belajar dari sumber manapun.
6.
Waktu yang Lama
Ilmu
tidak bisa diperoleh secara isntan, namun memerlukan proses yang lama dan
membutuhkan kesabaran.
Penceramah : M. Haikal Afinas S
Penulis : Divisi Amaliyah, Dakwah, dan Kajian (ADK)
Editor :
Diana Putri Maulida
0 comments:
Post a Comment