Animasi Logo NU

  • Terkini!

    April 23, 2021

    KULTUM SORE RAMADHAN: BERPIKIR POSITIF


    BERPIKIR POSITIF

    Oleh : Kang Aryo Bagus Ajisoma


    sumber: doc pribadi

     

    “Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah penantang yang paling keras”

    Q.S Al-Baqarah ayat 204

     

    Berpikir positif itu pada dasarnya dimulai dari niat kita, dan untuk memanajemen niat yang baik diperlukan sebuah ilmu, yang semuanya sudah disampaikan Allah SWT di dalam Al-Qur’an, tinggal bagaimana kita mengambil pelajaran dan ilmu yang terdapat dalam Al-Qur’an. Sayangnya, kadang kita masih belum memahami fungsi tersebut, dalam kaitannya mengarungi kehidupan. Kadang lupa kapan harus berpegang pada ilmu tersebut.

    Pada zaman sekarang banyak sebagain orang menjadikan sholat jamaah, haji, ruku’ dan sujud atau lainnya sebagai tolak ukur suatu kebaikan. Padahal orang yang seperti itu sebenarnya paling tidak disukai Allah. Siapa? Mereka jika beranjak dari tempat ibadah, merusak tanaman, merusak keturunan, merusak berbagai hal, akhirnya tidak disukai Allah.

    Allah telah memerintahkan kita untuk tidak menilai sesuatu dari satu sisi saja. Seperti halnya menilai seorang dari ibadahnya tetapi kita juga harus menilai dari sisi yang lain semisal dari nilai sosial, membangun interaksi sosial. Allah tahu bahwa kita itu makhluk sosial, sehingga Allah telah membuat aturan yang mengarahkan manusia untuk bersosial.

    Ketika kita memahami apa yang dinamakan hidup bermasyarakat, maka kita tidak akan memusuhi orang-orang yang berbeda, “aja dumeh beda, dimusuhi lan dicaci maki.” Hal ini juga kadang tidak disadari oleh sebagian muslim. Hanya berbeda perbedaan yang sifatnya furu’iyah sampai konflik berkepanjangan. Maka, prinsip kemanusiaan itu harus kita pahami dengan baik.

    Sesungguhnya Allah memuliakan manusia terlepas dari agamanya. Nilai sosial disini berperan sangat penting terutama terkait toleransi. Dalam sebuah buku yang berjudul “Sayap-Sayap Patah” karya Khalil Gibran misalnya terdapat suatu kutipan yang berbunyi bahwa adanya perbedaan apa yang diucapkan dengan hatinya maka itu akan sia-sia. Disini juga muncul nilai sosial supaya kita dapat membangun komunikasi yang baik.

    Seperti halnya juga dalam mengambil keputusan, menjadikan musyawarah untuk kemaslahatann. kita tidak harus beracuan pada satu orang dianggap penting atau populer akan tetapi kita dari mengkaji terlebih dahulu benar atau salahnya.

    Jadi, perbedaan harus kita anggap sebagai keberagaman jangan jadikan sebagai pemicu konflik, tetaplah berpikir positif, husnudzon! Tolak ukur standar kebaikan bukan hanya dari ritual ibadah yang dilakukan tapi juga dalam membangun kehidupan sosial dengan komunikasi baik yang kita bangun.



    (Erlina Yuliani, M. Lukluk A.A)
    • Google Comments
    • Facebook Comments

    0 comments:

    Post a Comment

    Item Reviewed: KULTUM SORE RAMADHAN: BERPIKIR POSITIF Rating: 5 Reviewed By: Situs Resmi KMNU Undip
    Scroll to Top