Animasi Logo NU

  • Terkini!

    May 13, 2020

    Menyambut 10 Hari Terakhir di Bulan Ramadhan

       

    sumber: dokumen pribadi
    Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

       Allah SWT memberikan kesempatan bagi kita untuk kembali bertemu bulan ramadhan sehingga kita harus bersyukur atas nikmat tersebut. Sebagaimana telah dikatakan oleh Jibril "Celakalah orang yang menjumpai ramadhan lalu tidak diampuni."

       Oleh karena itu, jangan sampai momentum ramadhan ini kita sia-siakan. Apalagi saat menjelang berbuka dimana doa yang dipanjatkan oleh orang yang hendak berbuka sangat mustajabah. Hikmah terkait memuliakan bulan suci ramadhan tercermin dalam kisah prajurit Raja Iskandar Zulkarnain saat menaklukkan suatu daerah. Alkisah, Iskandar Zulkarnain berpesan kepada pasukannya "Dalam perjalanan nanti malam kita akan melintasi sungai. Ambillah apapun yang terinjak yang ada di sungai itu." Kemudian ketika malam tiba dan keadaan terasa gelap, pasukan Zulkarnain terbagi menjadi 3 golongan, yakni:

    1. Golongan pertama, tidak mengambil apapun yang terinjak di sungai untuk menggunakan kewajibannya.
    2. Golongan kedua, mengambil ala kadarnya yang terinjak di sungai untuk menggunakan kewajibannya.
    3. Golongan ketiga, mengambil sebanyak-banyaknya yang terinjak di sungai hingga kepayahan dalam perjalanan karena tasnya penuh.

       Kemudian saat pagi tiba, Iskandar Zulkarnain bertanya kepada prajuritnya apa yang mereka dapatkan semalam. Dan ketika itu dibukalah tas mereka, ternyata isinya adalah berlian. Maka menyesalah prajurit golongan pertama, sedang golongan kedua merasa sedikit senang namun juga menyesal. Prajurit golongan ketigalah yang paling merasa bahagia.

       Kisah ini memberi kita pelajaran penting dimana dalam menjalani ibadah bulan ramadhan ini kita sendiri yang menentukan akan mengambil keberkahannya atau tidak.

       Para ulama membagi ramadhan menjadi 3 bagian, bahwa 10 hari pertama adalah rahmat, 10 hari kedua adalah ampunan, dan 10 hari ketiga adalah pembebasan dari api neraka. Sekalipun hadist tersebut dhoif. tapi dapat digunakan sebagai motivasi dalam memperbanyak amalan di bulan ramadhan.

      Imam Ghozali menerangkan tingkatan orang berpuasa dan membaginya menjadi 3, yaitu:
    1. Puasa orang awam
    2. Puasa orang khusus
    3. Puasa khusus orang yang khusus

       Kemudian Nur Kholis Majid membagi puasa menjadi 3 jenjang, yaitu; puasa badani, puasa nafsani, dan puasa ruhani. Puasa yang kita jalani saat ini adalah puasa nafsani/psikologis, yaitu menahan hawa nafsu, Rasulullah SAW bersabda:
    "Barangsiapa yang tidak bisa meninggalkan perkataan kotor dan perbuatan kotor maka Allah tidak punya kepentingan apa-apa meski orang itu meninggalkan makan dan minum." HR. Bukhari

       Puasa merupakan ibadah sirii karena merupakan hubungan antara Allah SWT dengan hamba-Nya langsung. Puasa akan membersihkan diri seorang hamba saat dia mampu menghadirkan Allah SWT pada dirinya, atau apa yang disebut dengan 'ihsan', dimana kita seolah-olah bisa melihat Allah SWT dalam ibadah kita maupun sebaliknya. Allah SWT berfirman dalam QS Qaf ayat 16 yang berbunyi

    وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ ۖ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ
    "Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya dan kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya."
        Dalam 10 hari terakhir bulan ramadhan, Rasulullah SAW sangat antusias dalam melakukan amaliyah-amaliyah yang di antaranya yaitu bersikap dermawan, mengoptimalkan amaliyah bulan ramadhan, mengintai malam lailatul qodar, dan mengajak keluarga beliau untuk beribadah bersama.. 
       Doa yang dipanjatkan seeorang hamba dapat dibagi sebagai berikut.
    1. Doa untuk kepentingan diri sendiri, yaitu untuk mendapat ridha Allah dan mengharap surga-Nya.
    2. Doa untuk Allah SWT, yaitu doa untuk memohon perlindungan dari murka Allah SWT dan siksa neraka-Nya.
        Terdapat pula beberapa amalan yang dapat kita lakukan di 10 hari terakhir di bulan ramadhan, antara lain yaitu:
    1. Dzikir
    2. Qiraatil Qur'an
    3. Qiyamul Lail
    4. Memperbanyak shalawat
    Jangan sampai kita meninggalkan kebaikan yang bisa dilakukan di bulan ramadhan bahkan ketika bulan ramadhan ini usai. Sejatinya jenjang puasa paling tinggi adalah puasa ruhani yang bisa mengembalikan kita kepada jati diri atau fitrah kita sendiri. Rasulullah bersabda:
    "Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi." HR Muslim
    Semoga bermanfaat. Wallahu A'lamu.
    Sumber: Kultum sore KMNU UNDIP oleh Pak Fauzan

    • Google Comments
    • Facebook Comments

    1 comments:

    1. Harrah's Philadelphia Casino and Racetrack
      Casino and Racetrack in Chester, PA - Find 김해 출장마사지 reviews and 사천 출장안마 discounts 수원 출장샵 for AAA/AARP 포항 출장마사지 members, seniors, 상주 출장안마 long stays & government agencies.

      ReplyDelete

    Item Reviewed: Menyambut 10 Hari Terakhir di Bulan Ramadhan Rating: 5 Reviewed By: Situs Resmi KMNU Undip
    Scroll to Top