Animasi Logo NU

  • Terkini!

    October 12, 2016

    Semakin Berinovasi, Semakin Banyak Jamaah yang Menghadiri






    Kegiatan Sabtu pagi KMNU Undip bertajuk Kajian Rutin Islami kembali dilaksanakan pada Sabtu, 8 Oktober 2016 di Masjid Baitul Muttaqin, Tembalang. Acara yang dipelopori oleh Divisi Amaliyah dan Kajian tersebut kini semakin berinovasi, sehingga jumlah jamaah yang datang pun semakin bertambah. Tidak hanya mahasiswa Undip yang menghadiri kajian rutin ini, tetapi juga mahasiswa dari kampus-kampus lain, seperti Politeknik Negeri Semarang (Polines), Universitas Semarang (USM), Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, dan ada pula dari beberapa pondok pesantren di sekitar Tembalang.
    Peningkatan jumlah jamaah ini tidak lepas dari adanya inovasi yang dilakukan oleh KMNU Undip. Di antara inovasi-inovasi terbaru yang sudah dilakukan yaitu diterbitkannya buletin berisi materi yang dibagikan sebelum kajian dimulai. Jika sebelumnya Habib Muhammad Amin Al Athos menjadi pembicara tunggal, kajian  kali ini juga diisi oleh Habib Muhammad bin Farid Al-Mutohhar yang menyampaikan kitab AD-Difa’, yaitu kitab yang menjelaskan tentang paham Ahlussunnah Wal Jama’ah. Penyampaiannya yang tegas, lugas dan santai terlihat menarik bagi jamaah yang datang, khususnya anak-anak muda.
    Seperti biasa, rutinan dimulai pukul 07.00 WIB, dibuka dengan pembacaan Maulid Al-Barzanji dilanjutkan dengan pembacaan Tahlil. Meskipun cuaca kurang bersahabat karena gerimis, jamaah tetap berdatangan hingga meluber sampai ke serambi masjid.
    Kajian hari ini merujuk pada kitab Ad-Difa’ dan Khulashoh Nurul Yaqin. Diambil dari kita Ad-Difa’, Habib Muhammad bin Farid Al-Mutohhar menjelaskan bahwa pembacaan Maulid Al-Barzanji merupakan sejarah Nabi yang harus sering dibaca oleh ummat Ahlussunnah.Adapun pembacaan maulid diniatkan untuk menambah kecintaan kita pada nabi Muhammad SAW dan mengharapkan Syafaat Rasulullah di hari akhir nanti. Selanjutnya Habib Muhammad mengupas tuntas seputar maulid Nabi disertai dalil-dalil dan analisis permasalahan yang jelas.
    Setelah Habib Muhammad menyampaikan isi kitab Ad-Difa, Habib Amin Al-Athos menyampaikan kajian kitab Khulashoh Nurul Yaqin. Pada kajian kali ini, Habib Amin membahas perihal keadaan bangsa Arab sebelum datangnya Islam, di mana bangsa Arab kala itu masih menjadi musyrikin dengan perilaku yang bodoh, seperti menyembah berhala, membunuh anak-anak sendiri karena takut miskin dan membunuh anak perempuan karena dianggap aib.  Dengan disertai contoh dan penjelasan yang rinci, materi yang disampaikan oleh Habib Amin menjadi mudah untuk dipahami. Selain itu, karena 8 Oktober 2016 berdekatan dengan hari Asyura (10 Muharram) yang bertepatan pada 11 Oktober 2016,  Habib Amin juga menyampaikan keutamaan dan anjuran yang dilakukan pada hari Asyura tersebut. Di antara anjuran yang disampaikan adalah puasa Asyura, sholat sunnah, silaturrahim orang sholeh,  menjenguk orang sakit, menggunakan celak, shodaqoh, dan lainnya.
    Kegiatan ini ditutup dengan tanya jawab dari jamaah kepada para pembicara. Habib Amin dan Habib Muhammad secara bergantian menjawab pertanyaan-pertanyaan untuk saling melengkapi. Pertanyaan yang dilontarkan tidak hanya seputar materi kajian tetapi juga melebar ke permasalahan sehari-hari atau yang sekarang sedang terjadi. Lebih dari satu jam tanya jawab ini berlangsung karena tingginya antusias jamaah.
    Kajian Rutin Islami berjalan dengan lancar hingga akhir acara serta jamaah yang datang semakin bertambah. Semoga kita semakin istiqomah untuk mewadahi umat dalam menjaga amalan-amalan ahlussunnah, serta menjadi ummat yang selalu mengingat Rasulullah di siang dan malam, dan tetap istiqomah memakmurkan masjid serta ringan langkahnya menuju majelis ilmu. Semoga Allah SWT selalu meridhai di setiap langkah kaki kita. Amin. ***(lfm, naf, fak)
    • Google Comments
    • Facebook Comments

    0 comments:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Semakin Berinovasi, Semakin Banyak Jamaah yang Menghadiri Rating: 5 Reviewed By: Situs Resmi KMNU Undip
    Scroll to Top