Animasi Logo NU

  • Terkini!

    September 29, 2021

    ROMANSA SAHABAT NABI DI BULAN SAFAR

     

    Romansa Sahabat Nabi di bulan Safar

    Oleh: Dimas Agung

    Sama seperti bulan lainnya, tentu di bulan Safar yang mulia ini banyak sekali peristiwa yang dapat diambil oleh orang muslim sebagai pelajaran. Tak hanya itu, peristiwa tersebut bahkan dapat menumbuhkan benih-benih cinta kepada Rasulullah SAW, keluarga, dan sahabat-sahabat beliau. Seperti yang terjadi pada keluarga Rasulullah SAW antara Ali bin Abi Thalib RA dengan putrinya, Sayyidinah Fatimah RA. Penasaran? Yuk, ikuti kisah lengkapnya!

                Menurut keterangan Ibnu Katsir, pernikahan Ali bin Abi Thalib RA dan Fatimah RA terjadi pada tahun ke-2 Hijriah tepatnya pada bulan Safar.

                Kisah cinta yang manis ini bermula dari ketelatenan Fatimah yang membasuh dan mengobati luka dari sang ayah, Rasulullah SAW seusai perang. Ali bin Abi Thalib yang sering menemani Rasulullah SAW merasakan ketertarikan dan menaruh rasa kepadanya. Ali pun bertekad untuk meminang putri Rasulullah SAW tersebut. Karena tekadnya yang menggebu-gebu itulah Ali dengan sigap menabung untuk membeli mahar yang akan ia gunakan ketika meminang pujaan hatinya, Fatimah RA.

                Namun, ketika Ali RA tengah berusaha sekuat tenaga untuk mengumpulkan modal untuk melamar Fatimah RA, Ia mendapatkan berita bahwa sahabat Abu Bakar telah melamar Fatimah. Tentu berita ini membuat Ali galau dan sedih. Bagaimana tidak? Ali berpikir bahwa Fatimah telah mendapatkan jodoh dari segi keimanan yang jauh lebih baik daripada dirinya. Akan tetapi, tak lama kemudian kegalauan dan kesedihan sirna dari hati Ali karena Ia mendengar kabar bahwa lamaran dari sahabat Abu Bakar ditolak.

                Untuk kali kedua, Ali mendengar bahwa ada sahabat Rasulullah SAW yang juga akan melamar Fatimah RA, Ia adalah Umar bin Khattab. Tentu saja Ali kembali gundah dan galau karena Fatimah, pujaan hatinya, akan berjodoh dengan orang yang tentunya lebih baik daripada dirinya. Namun, Allah telah memutuskan jodoh yang tepat untuk Fatimah RA dan membuat lamaran Umar bin Khattab ditolak.

                Singkat cerita, Ali akhirnya pergi menuju rumah Rasulullah SAW atas saran dan dukungan dari mantan budaknya. Meskipun ia masih belum memiliki cukup modal untuk melamar Fatimah.

                Sesampainya di rumah Rasulullah, Ali tampak ragu-ragu dan cemas. Ia khawatir nanti Rasulullah SAW mungkin menolaknya karena tidak memiliki harta yang cukup untuk meminang putrinya itu. Kecemasan yang lain karena ia juga berpikir bahwa dirinya tidak lebih baik dari sahabat-sahabat rasulullah yang sebelumnya meminang Fatimah.

                Rasulullah menanyakan kepada Ali yang tampak cemas itu mengenai maksud dari kedatangannya ke rumah Rasulullah SAW. Ali yang tampak semakin cemas dan gugup itu tidak bisa mengeluarkan sepatah kata pun dari mulutnya. Mencoba memahami perasaan Ali, Rasulullah memperjelas pertanyaannya apakah maksud dari kedatangan Ali adalah untuk melamar Fatimah. Ali kemudian mengiyakan pertanyaan dari Rasulullah tersebut.

                Rasulullah SAW yang telah mengetahui masud dari kedatangan Ali itu menanyakan mahar yang akan diberikan Ali untuk melamar Fatimah. Mendengar pertanyaan tersebut, Ali tampak kebingungan karena ia masih belum memilikinya. Setelah mengumpulkan keberanian, ia menjawab bahwa dirinya tidak memiliki harta apapun untuk dijadikan sebagai mahar.

                Rasulullah SAW yang menilai bahwa Ali telah bersungguh-sungguh dalam  meminang Fatimah tidak menolak lamaran dari Ali tersebut hanya karena tidak memiliki harta untuk dijadikan sebagai mahar. Sebaliknya Rasulullah SAW menyarankan supaya baju besi Hathamiyyah seharga 400 dirham yang Rasulullah berikan kepada Ali untuk dijadikan mahar. Ali pun segera menyetujui saran dari Rasulullah tersebut dan menjadikan baju besi tersebut sebagai mahar pernikahan.

                Setelah melewati rintangan yang begitu terjal, pernikahan antara Ali dan Fatimah berlangsung pada Bulan Safar tahun ke-2 Hijriah. Takdir Allah SWT dalam menentukan urusan jodoh memanglah tidak pernah meleset meskipun Ali sempat menyerah dalam mengerjar cinta Fatimah karena adanya rencana-rencana perjodohan Fatimah kepada sahabat-sahabat Rasulullah yang lain bahkan lebih baik dan lebih pantas di mata manusia.

                Oleh karena itu, dalam urusan jodoh atau dalam urusan apapun serahkan semuanya kepada Allah SWT setelah kita berusaha sekuat tenaga dalam meraih urusan tersebut. Meski manusia mengatakan itu sangat mustahil namun Allah SWT sanggup membalikkan kata ‘mustahil’ tersebut menjadi kata ‘sangat mungkin’ atas kuasa-Nya.

    • Google Comments
    • Facebook Comments

    0 comments:

    Post a Comment

    Item Reviewed: ROMANSA SAHABAT NABI DI BULAN SAFAR Rating: 5 Reviewed By: Situs Resmi KMNU Undip
    Scroll to Top