Animasi Logo NU

  • Terkini!

    March 9, 2022

    DILANTIK, SIMAK PESAN WAREK III PADA PENGURUS BARU KMNU UNDIP

    Sambutan Wakil Rektor III Bidang Komunikasi dan Bisnis Universitas Diponegoro saat Pelantikan Pengurus KMNU Undip periode 2022. (Sumber: KMNU Undip)

     

    Pengurus Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) Universitas Diponegoro (Undip) periode 2021 purna tugas. Kepengurusan periode selanjutnya, yakni tahun 2022 resmi terbentuk setelah terlaksananya pelantikan pada Ahad (20/02/2022) lalu. Acara pelantikan dipusatkan di Pondok Pesantren Mahasiswa (PPM) Kebangsaan Semarang serta diikuti virtual via Zoom Meetings.

    Dalam sambutannya, Prof. Budi Setiyono, Wakil Rektor (Warek) III Bidang Komunikasi dan Bisnis Universitas Diponegoro menyampaikan empat modal yang harus dimiliki seorang mahasiswa untuk mencapai kesuksesan dalam hidup. Pertama adalah modal materi (material capital) untuk menunjang kehidupan sehari-hari, seperti: makanan, minumam, dan badan yang sehat.

    “Namun, perlu diingat bahwa orang yang punya materi banyak belum tentu bahagia hidupnya. Misalnya, artis atau orang kaya yang bunuh diri. Sehingga, modal materi saja tidak cukup untuk menghadapi gelombang hidup yang dahsyat. Dibutuhkan pula modal kedua yaitu modal sosial (sosial capital),” tegas Prof. Budi.

    Menurutnya, pertemanan dalam dunia perkuliahan penting untuk menunjang modal sosial. Ia mencontohkan seorang mahasiswa yang menorehkan prestasi dalam ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS), tetapi tidak dapat berbagi kebahagiaan pada temannya yang lain. Dari sini jelas bahwasannya modal sosial pun tidak cukup untuk mendatangkan kebahagiaan.

    "Ada orang yang banyak teman, banyak fans, banyak penggemar, namun tetap ada yang bunuh diri. Bahkan, banyak yang sampai mengonsumsi narkoba. Orang yang sudah terjerumus dalam dunia narkoba, menggambarkan bahwa hidup orang tersebut tidak membahagiakan," terangnya.

    Modal yang ketiga, lanjut Prof. Budi, yakni modal intelektual. Sebab, dengan berintelektual, hidup akan menjadi lebih terarah. Dia menganalogikan sakitnya orang yang berilmu, ia pasti tahu bagaimana cara menyembuhkan penyakit yang dideritanya itu, tentu atas pertolongan Allah pula.

    “Orang miskin yang berilmu akan tahu bagaimana cara keluar dari kemiskinan. Dibuktikan dengan usaha seperti mendirikan badan usaha dan ekspor impor,” tambah Prof. Budi.

    Modal yang terakhir ialah spiritual. Artinya, modal yang meyakini bahwa ada suatu zat yang absolut dan memiliki kemampuan di luar kemampuan manusia. Prof. Budi menyebut, sebanyak apa pun jumlah manusia, mereka tetap tidak dapat mendeterminasi nasibnya sendiri dan tentu memiliki keterbatasan.

    "Orang kaya, orang pintar, artis, yang bunuh diri banyak. Tetapi kyai, ustadz tidak pernah terdengar ada yang bunuh diri. Semiskin-miskin atau seterpencil-terpencilnya kyai atau ustadz, dia lebih bisa dalam menghadapi masalah dan kesulitan. Jadi, semakin kita punya keimanan, keyakinan spiritualitas, maka kita semakin bisa menghadapi persoalan hidup sesulit apapun," pungkasnya.

    Prof. Budi berharap, keempat modal tersebut dapat diterapkan utamanya di PPM Kebangsaan. Ia menginginkan tempat itu dapat digunakan untuk kegiatan diskusi, webinar, serta workshop guna mengasah skill santri mahasiswanya. (Vid/Din). 


     Reporter: Vida Atiatul Izza 

    Penulis: Vida Atiatul Izza 

    Editor: Diana Putri Maulida

     

    • Google Comments
    • Facebook Comments

    0 comments:

    Post a Comment

    Item Reviewed: DILANTIK, SIMAK PESAN WAREK III PADA PENGURUS BARU KMNU UNDIP Rating: 5 Reviewed By: Situs Resmi KMNU Undip
    Scroll to Top