Oleh : Habib Muhammad bin Farid Al Muthohar
Pada : Ahad, 6 Mei 2018
Kitab : Khulasoh Almadadi Nabawi
Puasa
Syarat
sah puasa :
1.
Islam
2.
Berakal
3.
Suci dari haid
dan nifas
4.
Waktu dapat
digunakan untuk puasa
(bukan
hari haram untuk puasa) yaitu selain pada hari berikut:
-
1 syawal
-
10 dzulhijjah
-
11, 12, 13
dzulhijjah (tasyrik)
-
30 sya’ban
(ditakutkan sya’ban hanya 29 hari)
-
Puasa setelah
15 sya’ban diperbolehkan dengan syarat :
o
Menyambung
puasa berturut-turut sejak sebelum 15 sya’ban (apabila terputus sudah tidak
boleh disambung)
o
Masih memiliki
tanggungan qodho’ puasa, namun sebelumnya ada udzur untuk membayar qodho’
tersebut
o
Seseorang yang
istiqomah puasa senin-kamis
o
Puasa ayamul
bidh
o
Seseorang yang
puasa daud
o
Puasa nadzar
Syarat
wajib puasa :
1.
Islam
Orang
kafir tidak diwajibkan puasa ramadhan namun di neraka akan tetap dihukum karena
tidak puasa ramadhan.
Bagi
orang yang murtad ia wajib mengodho’ puasanya walaupun ia kafir (kafir 5 tahun,
harus qodho’ 5 tahun ramadhan)
2.
Mukallaf/taqlid
Anak
kecil tidak wajib tapi orang tua wajib mengajari, dimana pada usia 7 tahun
belajar, dan ketika umur 10 tahun wajib. Anak kecil sebaiknya diajari bangun
pagi agar terbiasa tahajjud.
3.
Mampu
Tidak
sakit (apabila ia sakit jika ia puasa dapat memperparah sakitnya atau
menjadikan sembuh lebih lama)
4.
Sehat
5.
Seorang yang
mukim bukan musafir
Musafir
dengan jarak minimal 84-85 km diperbolehkan tidak berpuasa. bepergian sebelum
fajar/setelah magrib
Rukun
puasa ada :
1.
Niat malam
hari (setelah magrib – sebelum fajar) oleh imam syafi’i
Apabila
puasa sunnah boleh niat sampai sebelum dzuhur asalkan tetap tidak makan dan
minum sejak fajar.
Menurut
imam malik :
Niat
dengan taqlid sekali di malam 1 ramadhan (niat puasa sebulan penuh di bulan
ramadhan) dengan begitu selama bulan ramadhan lupa tidak niat tidak apa-apa.
2.
Meninggalkan
hal-hal yang membatalkan puasa :
-
Makan/ minum
-
Sengaja keluar
mani
-
Muntah sengaja
-
Menelan dahak
-
Memasukkan
sesuatu ke lubang tubuh (Ketika beistinjak hati-hati, jari idak boleh masuk)
Yang
membatalkan puasa :
1.
Murtad
2.
Haid (kuning,
coklat, hitam, keruh/lendir, merah lendir/bercak-bercak)
3.
Nifas
4.
Melahirkan
5.
Hilang akal
walau sebentar
6.
Pingsan/mabuk/terbius
sehari penuh
Membatalkan
puasa ramadhan ada 4 hukum :
·
Wajib batal
puasa : perempuan haid, perempuan nifas, orang yang sakit parah
·
Boleh
batal/tidak : musafir, penyakit yang tidak terlalu parah(tidak mencelakai orang
tersebut apabila ia puasa)
·
Tidak ada
hukum : orang gila
·
Haram : orang
yang memiliki hutang ramadhan ia haram batal puasa karena sudah tidak memiliki
waktu lagi
Ada
4 perincian hukum qodho’ + fidyah :
1.
Wajib qodho’ +
fidyah
Membatalkan
puasa karena mengkhawatirkan yang lain selain dirinya.
Fidyah
: penebusan (1 mud makanan pokok = 7 ons / 1 kg (mentah)) tapi ada pendapat
lain 8 ons, atau bisa diganti pakai uang misal kita makan 30 ribu per hari,
berarti kita ngasih makan per fakir miskin 30 ribu
Misal
: ibu hamil/menyusui yang khawatir kepada anaknya
Jika
ia khawatir kepada dirinya dan anaknya maka wajib qodho’ saja
·
Seseorang yang
memiliki hutang ramadhan hingga masuk ramadhan berikutnya perharinya ia wajib
qodho’ dan fidyah, qodho’nya dilipat gandakan jika 5 menjadi 10
2.
Wajib qodho’
Orang
yang pingsan sehari, lupa niat, perempuan haid/nifas, sakit yang ternyata bisa
sembuh.
3.
Wajib fidyah
Orang
lansia
4.
Tidak wajib
apa-apa
Orang
yang tidak sengaja gila
Fidyah
diberikan kepada fakir/miskin saja
Fakir
: orang yang tidak punya cukup uang untuk membeli makanan dan tidak dapat
memenuhi kebuthan keluarganya
Contoh
: 5 orang dalam keluarga buth 30ribu /hari namun pengahasilannya 7ribu saja per
hari
Miskin
: ia butuh 30 ribu per hari namun ia penghasilan 12 ribu
0 comments:
Post a Comment