Gambar 1. Pelantikan Pengurus KMNU UNDIP |
Semarang, KMNU UNDIP Online. Sabtu, 5 September 2015, Keluarga
Mahasiswa Nahdlotul Ulama Universitas Diponegoro bersama dengan 4 organisasi NU
yang lain (PMII, Gusdurian, Al Izzah, dan Ready) menggelar acara Sarasehan Kawula Muda
dengan tema “Membumikan Islam Nusantara di Bumi Diponegoro” yang bertempat di
Masjid Al-Ikhlas Pondok Pesantren Kyai Galang Sewu (Belakang Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan). Acara ini dihadiri oleh anggota dari tiap-tiap organisasi
NU yang ada di UNDIP yaitu PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) , KMNU
UNDIP, Gusdurian, Al-Izzah, dan Ready (Rebana Diponegoro University), serta santri-santri
Pondok Kyai Galang Sewu.
Sarasehan ini dimulai sekitar pukul
10.00 WIB, dibuka oleh pembawa acara dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu
Indonesia Raya dan Mars PMII. Kemudian disambung dengan sambutan-sambutan yang
diawali dengan sambutan dari ketua PMII yaitu saudara Rosiful. Dilanjutkan sambutan
dari pihak Pondok Kyai Galang Sewu disampaikan oleh Abah Sam’ani selaku Pengasuh
Pondok Kyai Galang Sewu.
Acara selanjutnya yaitu pelantikan
pengurus Keluarga Mahasiswa Nahdlotul Ulama Universitas Diponegoro yang baru
oleh Pembina KMNU UNDIP yaitu Abah Hasyim Asy’ari.
Pengurus KMNU UNDIP yang baru dilantik yaitu
Muhammad Syaifudien Bahry (Ketua), Muhammad Annas Najih (Wakil Ketua 1), Rita
Sugiarto (Wakil Ketua 2), Armila (Sekretaris 1), Muhammad Rizqi (Sekretaris 2),
Nurul Istiqomah (Bendahara 1), Zakiyaatus Sariroh (Bendahara 2), Muhammad Rizal
(Kadiv putra Amaliyah dan Kajian), Khana Rosyida (Kadiv putri Amaliyah dan
Kajian), Fathurrozi (Kadiv putra PSDM), Mega Ariyanti (Kadiv putri PSDM),
Muhammad Akhsanil Auladi (Kadiv putra Inforkom), Siti Khasanah (Kadiv putri
Inforkom), Muhammad Fajrul Anfal (Kadiv putra Kewirausahaan), dan Ela Safitri
(Kadiv putri Kewirausahaan). Semoga
pengurus KMNU UNDIP yang baru ini, bisa melaksanaan hak dan kewajibannya dengan
baik dan penuh tanggungjawab.
Kemudian acara dilanjutkan dengan
acara inti, yaitu diskusi bersama Abah Hasyim tentang “Membumikan Islam
Nusantara di Bumi Diponegoro” . Beliau menyampaikan bahwa untuk mendiskusikan
Islam Nusantara haruslah minimal paham betul tentang apa itu Islam Nusantara. Beliau mengungkapkan bahwa Islam berkembang di Bumi Nusantara
dengan prinsip "al-muhafadhatu 'ala qadimi as-shalih wal akhdzu bi al-jadidi al-ashlah" (memelihara dan mengamalkan tradisi yang baik, dan beradaptasi
dengan perkembangan peradaban yang baik). Seperti kata K.H. Turaechan Adjuhri:
"ojo gumunan lan ojo gampang kepincut" (jangan mudah terkesima, dan
jangan mudah terpengaruh). Acara diskusi
dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dari para peserta.
Gambar 2. Foto bersama KMNU UNDIP dan PMII UNDIP |
Selesai diskusi, sekitar pukul
11.30, acara dilanjutkan dengan pengenalan 5 organisasi NU yang ada di UNDIP,
yaitu PMII(Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) , KMNU UNDIP, Gusdurian,
Al-Izzah, dan Ready(Rebana Diponegoro). Sebelumnya, penyerahan plakat terlebih
dahulu oleh Ketua PMII yaitu saudara Rosiful kepada Abah Hasyim. Di
penghujung acara, acara ini ditutup dengan do’a bersama yang dipimpin oleh
saudara Arifin dilanjutkan dengan halal bihalal semua peserta.
0 comments:
Post a Comment