Setelah melalui proses pergantian kepengurusan, KMNU (Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama) Undip kembali melaksanakan kegiatan rutin seperti yang telah dilakukan pada kepengurusan sebelumnya. Sebagai langkah awal untuk menjaga konsep istiqomah dalam menjalankan kegiatan rutinan, maka digelarlah opening kegiatan rutinan KMNU Undip pada Jumat, 26 Februari 2016. Acara opening tersebut dilaksanakan untuk mengawali kegiatan rutinan satu semester mendatang.
Bertempat di Masjid Baitul Muttaqin, Tembalang, acara opening
dibuka oleh Ketua Umum KMNU Undip, Bagas Ardiyanto, dan dilanjutkan dengan Khotmil Qur’an. Kegiatan ini dimulai bakda Ashar dan selesai menjelang
waktu Maghrib. Alhamdulillah dengan
banyaknya anggota KMNU Undip yang hadir dan dengan antusias tinggi, acara opening
ini dapat berjalan dengan lancar. Kegiatan diakhiri
dengan makan tumpeng bersama, sebagai
salah satu wujud rasa syukur serta doa agar diberi
kelancaran untuk melanjutkan acara rutinan ke depannya.
Keesokan paginya, Sabtu (27/02/2015), KMNU Undip
menggelar kegiatan rutinan perdana di bawah kepemimpinan Bagas Ardiyanto. Adapun rangkaian acara yang
dilaksanakan adalah Tahlil,
Kajian Kitab Kuning dan Pembacaan Maulid Al-Barzanjiy.
Kegiatan rutinan
ini dimulai pukul 07.30 WIB
dengan pembukaan oleh ketua KMNU Undip Bagas Ardiyanto, kemudian dilanjutkan
dengan Tahlil yang dipimpin
oleh Muhammad Ulfan Arif.
Acara selanjutnya yaitu kajian kitab kuning
yang seharusnya diisi oleh Habib Amin. Namun karena beliau berhalangan hadir,
maka Ahmad Fauzi dan Bagas Ardiyanto tampil sebagai pengisi kajian kitab kuning ini.
Keduanya adalah anggota KMNU Undip
yang dipercaya mampu untuk mengampu kitab kuning yang akan dipelajari. Acara dilanjutkan
dengan sharing, bertukar pikiran dan pendapat tentang kajian minggu lalu
yang dipimpin oleh Ahmad Fauzi.
Dari kajian kitab kuning dan sharing ini
dapat diambil beberapa materi pelajaran, seperti tentang risalah hati dan adab-adab dalam rumah tangga.
Orang yang seharusnya menjadi idola pertama
kita adalah Nabi Muhammad SAW, beliau merupakan keturunan Nabi Ismail bin Nabi Ibrahim AS. Poin kedua, niat
merupakan hal yang utama dalam melakukan segala sesuatu. Poin ketiga, nikmat yang
paling istimewa adalah nikmat iman dan islam, nikmat istimewa selanjutnya adalah menjadi umat
Nabi Muhammad SAW. Kemudian mengenai gambaran umum
adab-adab dalam rumah tangga,
dibahas hal-hal yang berhubungan dengan
pernikahan sampai adab kepada janin dalam kandungan,
termasuk pembacaan surah-surah yang
dianjurkan saat seorang istri tengah hamil seperti Surah Maryam, Yusuf dan Muhammad. Dalam
sesi sharing yang membahas bab pernikahan tersebut, Bagas Ardiyanto
menyampaikan, “Tidak ada ilmu yang kotor, yang kotor hanyalah pikiran kita saat mencerna ilmu tersebut. Karena penuntut ilmu adalah
pewaris Rasulullah SAW.”
Kajian kali ini ditutup dengan sebuah pelajaran dari
Kitab Ta’lim Muta’alim karya Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy’ari yang
disampaikan oleh Ahmad Fauzi, yakni dari Abi Dzar RA barang siapa yang hadir di
majlis dzikir, lebih utama dari melakukan 100 rokaat sholat, mengiringi 1000
jenazah dan menjenguk 1000 orang sakit.
Kegiatan rutinan perdana yang diselenggarakan di Masjis
Baitul Muttaqin, Tembalang, ini diakhiri dengan pembacaan Maulid
Al-barzanjiy yang dipimpin Taufiqurrohman, ketua divisi (kadiv) Amaliyah
dan Kajian KMNU Undip. Dengan dilaksanakannya
kegiatan perdana rutinan ini, semoga rutinan
KMNU Undip ini tetap berjalan lancar dan istiqomah demi menghidupkan tradisi NU
di lingkungan
kampus Universitas Diponegoro. (sk, naf, fak)
0 comments:
Post a Comment